Wednesday, April 23, 2025

Dari Mistik ke Modern: Reog Ponorogo di Mata Generasi Milenial

April 23, 2025 0 Comments

 


    Di tengah gempuran budaya modern, TikTok, dan tren Korea, siapa sangka masih ada yang terpukau oleh gerak gagah Singo Barong dan lantunan gamelan Reog Ponorogo. Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan simbol perlawanan, spiritualitas, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun dari tanah Ponorogo, Jawa Timur. Namun kini, pertanyaannya adalah: Apakah Reog masih relevan di mata generasi milenial? Ataukah ia hanya menjadi artefak budaya yang perlahan dilupakan?


    Reog bukan sekadar tarian. Ia adalah cerita. Konon, Reog berasal dari kisah perlawanan Ki Ageng Kutu terhadap kerajaan Majapahit yang mulai korup. Lewat simbolisasi dalam tarian Singo Barong, Warok, Jathil, hingga Bujang Ganong – Reog menyampaikan kritik politik secara halus namun kuat. Elemen mistis sangat kental dalam pertunjukan ini: Warok dianggap memiliki kekuatan spiritual, dan penari Singo Barong bisa membawa topeng seberat 50 kg hanya dengan gigi. Semua itu dilakukan dalam keadaan trance atau kesurupan. Hal inilah yang membuat Reog punya daya magis tersendiri.


    Sayangnya, di tengah arus globalisasi, seni pertunjukan tradisional seperti Reog makin terpinggirkan. Banyak generasi muda yang lebih mengenal boyband Korea daripada cerita Bujang Ganong. Kostum mahal, latihan berat, dan kurangnya dukungan pemerintah membuat pelestarian Reog penuh tantangan. Beberapa komunitas seni berjuang menjaga napas Reog tetap hidup. Mereka tampil di festival budaya, sekolah, hingga membuat konten digital di TikTok dan YouTube. Tapi masih banyak yang harus dilakukan.


    Banyak generasi muda yang mulai menyadari pentingnya identitas budaya. Mereka menggabungkan unsur Reog ke dalam fashion, musik remix, bahkan game lokal. Namun tidak sedikit pula yang menganggap Reog terlalu "jadul" dan "seram". Menurut salah satu milenial asal Ponorogo, “Dulu aku malu nonton Reog, takut dibilang kuno. Tapi sekarang, aku bangga, karena ini warisan budaya yang unik dan keren.” Saat ini Pelestarian Reog tak bisa mengandalkan cara lama. Diperlukan inovasi, yakni dengan cara Kolaborasi dengan seniman mudaFestival digitalPromosi di media sosial, dan dokumenter visual yang mengangkat kisah-kisah inspiratif dari para pelestari Reog. Dengan begitu, Reog bisa menjadi bagian dari gaya hidup milenial — bukan sekadar tontonan sesekali.


    Kita harus menyadari dan ingat bahwa Reog Ponorogo adalah warisan bukan sekadar milik orang Ponorogo, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia adalah cerita yang dituturkan tanpa kata-kata, namun mampu menyampaikan makna yang dalam lewat hentakan kaki, gemuruh kendang, dan sorot mata para penarinya. Di balik topeng Singo Barong yang megah, tersimpan nilai tentang keberanian melawan ketidakadilan, tentang spiritualitas yang menyatu dengan gerakan, dan tentang cinta yang tulus terhadap tanah kelahiran.


    Namun warisan ini tak akan bertahan hanya dengan kenangan. Ia butuh dijaga, dikenalkan kembali, dan diterjemahkan ke dalam bahasa zaman agar tetap hidup di tengah derasnya arus budaya asing yang terus membanjiri ruang-ruang digital kita. Reog tidak akan kehilangan maknanya jika dibawa ke layar TikTok, ke panggung-panggung internasional, atau ke mural-mural kota. Justru di sanalah kita bisa membuktikan bahwa budaya bukan barang museum melainkan denyut nadi dari sebuah bangsa.


    Saat generasi muda mulai peduli dan terlibat aktif dalam pelestarian Reog  tak hanya sebagai penonton, tapi juga sebagai pewaris dan pelaku maka Reog tak akan pernah redup. Ia akan terus menari, menembus batas waktu dan ruang. Bukan hanya di panggung tradisi yang megah, tetapi di hati kita semua, sebagai simbol bahwa kita masih punya jati diri. Dan selama itu terjadi, Reog bukan sekadar pertunjukan, melainkan perlawanan yang abadi dalam bentuk seni.

Uji Nyali! Ini Mie Pedas Level 10 yang Lagi Viral di Surabaya

April 23, 2025 1 Comments

 



    Mie pedas selalu menjadi primadona bagi pecinta kuliner yang menyukai sensasi menggigit lidah. Di Surabaya, Mie Gacoan telah menjadi ikon kuliner pedas yang tak boleh dilewatkan. Dengan level kepedasan yang menantang dan harga yang ramah di kantong, Mie Gacoan berhasil menarik perhatian banyak kalangan, terutama anak muda dan mahasiswa.


    Nama "Mie Gacoan" berasal dari kata "Gacoan" yang dalam bahasa Jawa berarti andalan atau jagoan. Filosofi ini mencerminkan tujuan restoran untuk menjadi pilihan utama bagi pecinta mie pedas. Dengan mengusung konsep "Mie Pedas Rakyat", Mie Gacoan ingin menyajikan makanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk semua kalangan. Meskipun sama-sama berada di bawah brand Mie Gacoan, ada beberapa perbedaan antara Mie Gacoan Surabaya dan cabang di daerah lain, terutama dalam penamaan menu dan penyesuaian lokasi. 


    Di beberapa daerah (seperti di Jawa Tengah, Jogja, dan Bali), nama menu Mie Gacoan sangat khas dan unik seperti: Hompimpa (minuman soda warna-warni),  Suit (minuman susu buah), Es Genderuwo, Es Tuyul, dll. Sedangkan di Surabaya, terutama di beberapa cabang baru atau yang lebih besar, nama-nama ini mulai disederhanakan atau bahkan diganti sesuai peraturan daerah dan izin BPOM. Penamaan seperti “Setan”, “Iblis”, atau “Genderuwo” di beberapa kota sempat menimbulkan kontroversi, terutama di daerah yang lebih konservatif atau dengan regulasi ketat soal nama makanan/minuman. Maka dari itu, penamaan menyesuaikan lokasi dan budaya setempat.


    Meskipun resep dasarnya sama, beberapa outlet, termasuk di Surabaya, menyesuaikan tingkat rasa pedas dan bumbu berdasarkan kebiasaan lidah masyarakat setempat. Seperti di Surabaya, cita rasa lebih pedas dan asin gurih, sesuai selera masyarakat Jawa Timur. Namun di daerah lain, mungkin lebih manis atau seimbang. Beberapa cabang Mie Gacoan di Surabaya hadir dengan konsep yang lebih modern dan luas, karena kota ini adalah salah satu pasar terbesar mereka. Disana kamu bisa menemukan area makan 2 lantai, tempat parkir lebih luas, desain Instagramable, dan tempat lebih family friendly. Dan lokasinya banyak dekat kampus dan pusat kota, ojol (ojek online) di Surabaya sangat mendominasi antrean. Ini bikin suasana lebih dinamis dan padat, berbeda dengan beberapa cabang lain yang mungkin lebih tenang.


Berikut beberapa lokasi Mie Gacoan yang bisa Anda kunjungi di Surabaya:

Mie Gacoan Rungkut

Alamat: Jl. Raya Kali Rungkut No.23, Kali Rungkut, Kec. Rungkut, Surabaya


Mie Gacoan Tunjungan

Alamat: Jl. Tunjungan No.50, Genteng, Kec. Genteng, Surabaya


Mie Gacoan Merr

Alamat: Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No.123, Mulyorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya


    Pastikan untuk mengecek jam operasional masing-masing cabang sebelum berkunjung. Mie Gacoan menawarkan berbagai pilihan menu yang menggoda selera, berikut menu yang disajikan :

Makanan

Mie Angel: Mie tanpa cabai, cocok untuk yang tidak suka pedas.

Mie Setan: Mie dengan level pedas 1-8, sesuai selera Anda.

Mie Iblis: Mie dengan bumbu manis pedas, level 1-8.

Pangsit Goreng: Pangsit renyah dengan isian ayam.

Siomay: Siomay kukus dengan saus kacang.

Udang Rambutan: Udang goreng dengan balutan mie kering.


Minuman

Es Genderuwo: Minuman segar dengan campuran sirup dan soda.

Es Pocong: Minuman manis dengan jelly dan susu.

Es Tuyul: Minuman unik dengan rasa buah-buahan.


Harga menu di Mie Gacoan sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

Croffle Berbentuk Hati Ini Lagi Hits di Jakarta, Wajib Coba!

April 23, 2025 0 Comments

 


Croffle, perpaduan antara croissant dan waffle, tengah menjadi tren kuliner di Jakarta. Salah satu pelopor yang mempopulerkan camilan ini adalah Dear Butter, yang telah menarik perhatian banyak pecinta kuliner dengan croffle berbentuk hati yang unik dan lezat. Didirikan pada Desember 2020 oleh Bobby Handoko, Dear Butter lahir di tengah tantangan pandemi COVID-19. Dengan semangat inovasi, Dear Butter berhasil menciptakan croffle yang cocok di lidah masyarakat Indonesia. Kini, Dear Butter telah memiliki lebih dari 150 gerai di 32 kota di Indonesia, termasuk lebih dari 30 gerai di Jakarta .


Filosofi Dear Butter berakar dari kesederhanaan dan kehangatan yang ingin dibagikan melalui produk mereka: croffle yang lembut, hangat, dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Nama "Dear Butter" sendiri terinspirasi dari bahan utama roti croissant yaitu butter (mentega), yang memiliki makna mendalam. Makna Filosofis "Dear Butter":


"Dear" = Personal dan Hangat

Kata “Dear” menciptakan kesan kedekatan, seperti sebuah surat hangat untuk seseorang yang kita sayangi. Ini mencerminkan misi mereka untuk menghadirkan produk yang terasa personal dan membawa kebahagiaan.


"Butter" = Kelezatan dan Kualitas

Butter adalah bahan kunci dalam membuat croissant yang berkualitas. Filosofinya adalah menyajikan kebahagiaan dalam bentuk sederhana namun bermakna, dengan kualitas terbaik.


Perpaduan Klasik dan Modern

Dear Butter menggabungkan makanan khas Eropa (croissant) dengan gaya penyajian modern (waffle + topping beragam), mencerminkan semangat mereka untuk menyatukan tradisi dan inovasi.


"Everyone deserves good food"

Visi Dear Butter adalah menjadikan camilan berkualitas seperti croffle dapat diakses oleh semua kalangan, dengan harga terjangkau, tetap halal, dan rasa yang konsisten.


Salah satu gerai Dear Butter yang populer di Jakarta berlokasi di:

Dear Butter – Plaza Indonesia

Jl. M.H. Thamrin No.28-30, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat 10350


Gerai ini sering menjadi tujuan utama para penggemar croffle karena lokasinya yang strategis dan suasana yang nyaman. Dear Butter menawarkan berbagai varian croffle yang menggoda selera:

  • Original Croffle: Rp29.000 (3 pcs), Rp48.000 (5 pcs), Rp86.000 (9 pcs)
  • Choco Croffle: Rp31.000 (3 pcs), Rp51.000 (5 pcs), Rp91.000 (9 pcs)
  • Pandan Croffle: Rp31.000 (3 pcs), Rp51.000 (5 pcs), Rp91.000 (9 pcs)
  • Mix Flavour Croffle: Rp31.000 (3 pcs), Rp51.000 (5 pcs), Rp91.000 (9 pcs)

Untuk menambah kenikmatan, tersedia berbagai pilihan saus cocolan seharga Rp7.000, seperti : 

  • Almond Maple
  • Choco Crunch
  • Strawberry Jam
  • Salted Caramel
  • Strawberry Cream Cheese
  • Blueberry Cream Cheese

Selain croffle, Dear Butter juga menawarkan menu lain seperti Vanilla Chizroll (Rp14.000–Rp40.000) dan berbagai pilihan minuman kopi, termasuk iced DC latte dan almond milk latte.


Beberapa alasan mengapa croffle Dear Butter menjadi viral:

  1. Inovasi Rasa: Kombinasi croissant dan waffle dengan berbagai pilihan saus yang unik membuatnya berbeda dari camilan lainnya.
  2. Kualitas Bahan: Menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk memastikan rasa yang konsisten di setiap gigitan.
  3. Sertifikasi Halal: Dear Butter telah mengantongi sertifikat halal, memberikan kepercayaan bagi konsumen Muslim .
  4. Strategi Lokasi: Gerai yang tersebar di berbagai lokasi strategis memudahkan konsumen untuk menikmati croffle ini.
  5. Pemasaran Efektif: Aktif di media sosial dan sering menjadi perbincangan di platform seperti TikTok dan Instagram.

Jika Anda belum mencoba croffle Dear Butter, karena Tekstur Unik Perpaduan renyah di luar dan lembut di dalam memberikan sensasi berbeda, Varian Rasa Beragam dimana Pilihan rasa dan saus yang beragam memuaskan berbagai selera, Dan Cocok untuk Segala Usia: Rasanya yang lezat disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa


Tuesday, April 22, 2025

Bernard Arnault: Miliarder Elegan di Balik Kesuksesan LVMH, Orang Terkaya di Dunia

April 22, 2025 0 Comments

 


Siapa yang tidak mengenal nama Bernard Arnault, sosok di balik kesuksesan konglomerasi barang-barang mewah terbesar di dunia, LVMH (Moët Hennessy Louis Vuitton)? Ia bukan hanya seorang miliarder, tapi juga pemimpin visioner yang berhasil menyatukan lebih dari 70 merek mewah ternama di bawah satu atap. Tahun 2025, Bernard Arnault dinobatkan kembali sebagai orang terkaya di dunia, melampaui nama-nama besar seperti Elon Musk dan Jeff Bezos. 


Bernard Arnault adalah seorang pengusaha dan miliarder asal Prancis yang saat ini dikenal sebagai orang terkaya di dunia (2025), berkat kepemimpinannya di perusahaan barang mewah terbesar di dunia, LVMH (Moët Hennessy Louis Vuitton)Bernard Arnault adalah sosok di balik kesuksesan banyak merek mewah dunia seperti: Louis Vuitton, Dior, Givenchy, TAG Heuer, Dom Pérignon, Tiffany & Co. Di bawah kepemimpinannya, LVMH menjadi simbol kemewahan global yang mencakup lebih dari 70 merek mewah. 


Bernard Jean Étienne Arnault lahir pada 5 Maret 1949 di Roubaix, Prancis. Ia tumbuh dalam keluarga kelas menengah atas, di mana ayahnya menjalankan perusahaan teknik sipil bernama Ferret-Savinel. Arnault dikenal sebagai anak yang cerdas dan ambisius. Ia menempuh pendidikan tinggi di École Polytechnique, salah satu sekolah teknik paling bergengsi di Prancis, dan lulus pada tahun 1971. Di sinilah fondasi intelektual dan teknisnya dibentuk, memberikan bekal kuat untuk membangun strategi bisnis besar di masa depan. 


Setelah lulus, Arnault bergabung dengan perusahaan ayahnya dan mulai menunjukkan bakat bisnisnya. Ia meyakinkan sang ayah untuk mengalihkan fokus perusahaan dari konstruksi ke sektor real estate yang sedang berkembang di Prancis. Langkah ini terbukti sukses dan menjadi pijakan awal Arnault dalam membangun kekayaan. Namun, lompatan besarnya terjadi pada tahun 1984 ketika ia membeli perusahaan tekstil Boussac Saint-Frères, yang saat itu hampir bangkrut. Perusahaan ini memiliki merek mewah Christian Dior. Arnault melihat peluang besar dan segera menghidupkan kembali Dior, menjadikannya batu loncatan menuju kerajaan bisnis mewah yang lebih luas.


Pada tahun 1987, Bernard Arnault menjadi kekuatan utama dalam pembentukan LVMH, hasil merger antara dua merek ternama: Louis Vuitton dan Moët Hennessy. Ia lalu menjadi CEO dan Chairman LVMH, dan sejak itu, ia terus memperluas kerajaan bisnisnya dengan mengakuisisi merek-merek mewah kelas dunia seperti : Givenchy, Fendi, Céline, Marc Jacobs, TAG Heuer, & Dom Pérignon.


Kini, LVMH tidak hanya bergerak di bidang fashion, tapi juga perhiasan, kosmetik, anggur, dan arloji mewah. Bernard Arnault dikenal sebagai sosok yang menjaga kehidupan pribadinya tetap tertutup. Ia menikah dua kali dan memiliki lima orang anak. Menariknya, keempat anaknya kini memiliki posisi strategis di berbagai divisi perusahaan LVMH:

  • Delphine Arnault – menjabat sebagai CEO Christian Dior Couture

  • Antoine Arnault – CEO Berluti dan kepala komunikasi LVMH

  • Alexandre Arnault – eksekutif di Tiffany & Co.

  • Frédéric Arnault – CEO TAG Heuer

  • Jean Arnault – menjabat di Louis Vuitton

Ini menunjukkan bahwa Bernard Arnault tidak hanya membangun imperium bisnis, tetapi juga sedang mempersiapkan penerus dari dalam keluarganya sendiri.


Arnault dikenal sebagai pemimpin yang perfeksionis, namun sangat visioner. Ia percaya bahwa inovasi dan warisan budaya bisa berjalan beriringan. Setiap keputusan bisnisnya selalu berdasarkan nilai estetika, kualitas, dan pengalaman pelanggan. Ia juga dikenal cermat dalam mengakuisisi brand—lebih suka memilih merek dengan sejarah panjang dan potensi global. Filosofinya adalah menyatukan seni dan bisnis dalam satu kesatuan yang elegan dan menguntungkan.


Perjalanan hidup Bernard Arnault adalah bukti nyata bahwa visi besar, kerja keras, dan keberanian mengambil risiko bisa membawa seseorang ke puncak dunia. Dari insinyur muda hingga penguasa dunia fashion mewah, kisah Bernard Arnault sangat layak untuk dijadikan inspirasi. Kini, di usianya yang ke-76 tahun, ia tidak hanya menjadi orang terkaya di dunia, tapi juga simbol keberhasilan dalam menggabungkan bisnis, seni, dan warisan keluarga.


Skandal Utang Pinjol Indofarma: Benarkah BUMN Sampai Terjerat Fintech Ilegal?

April 22, 2025 0 Comments

 


Indofarma: Pilar BUMN di Sektor Farmasi

Indofarma adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan alat kesehatan. Dikenal sebagai produsen berbagai obat generik, suplemen, hingga alat kesehatan seperti rapid test dan masker, Indofarma menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan farmasi nasional, terutama saat pandemi COVID-19. Indofarma juga tergabung dalam Holding BUMN Farmasi bersama Kimia Farma dan Bio Farma. Dengan pengalaman puluhan tahun, publik tentu menganggap perusahaan ini memiliki pengelolaan keuangan yang solid dan kredibel.


Namun, baru-baru ini muncul isu mengejutkan: Indofarma dikabarkan terlilit utang dari pinjaman online (pinjol) hingga miliaran rupiah. Isu ini mencuat setelah laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan Indofarma. Salah satu poin yang mencolok adalah penggunaan sumber pembiayaan yang tidak lazim, yaitu pinjaman dari layanan pinjol. Jumlah utangnya pun bukan angka kecil, disebutkan mencapai miliaran rupiah.


BPK menyoroti bahwa Indofarma tidak hanya mengalami kerugian secara operasional, tetapi juga menggunakan skema pembiayaan yang tidak transparan dan tidak sesuai dengan standar tata kelola perusahaan yang baik. Bahkan, beberapa pinjaman tidak tercatat dengan jelas dalam laporan keuangan resmi perusahaan.Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab Indofarma terjerumus dalam situasi ini:

  1. Kinerja Keuangan yang Memburuk. Sejak beberapa tahun terakhir, Indofarma mengalami penurunan pendapatan dan laba. Proyek-proyek pengadaan alat kesehatan yang tidak berjalan sesuai target, serta persaingan ketat di industri farmasi, membuat beban keuangan menumpuk.
  2. Tekanan Operasional Pasca Pandemi. Dimana Saat pandemi, permintaan alat kesehatan tinggi. Namun, pasca pandemi, kebutuhan menurun drastis sementara stok menumpuk. Ini menyebabkan kerugian besar.
  3. Manajemen Keuangan yang Lemah. Hal ini Indikasi pengelolaan keuangan yang tidak akuntabel membuat perusahaan mengambil keputusan finansial yang tidak lazim, seperti meminjam dari pinjol yang tidak teregulasi OJK.
  4. Kurangnya Pengawasan Holding. Meskipun berada dalam holding BUMN farmasi, pengawasan dari entitas induk tampaknya lemah. Hal ini memungkinkan manuver keuangan yang berisiko tinggi.

Isu utang pinjol yang menjerat Indofarma menjadi pengingat keras bahwa bahkan institusi sebesar BUMN tidak kebal terhadap risiko jika tata kelola dan transparansi tidak dijaga. Ke depan, pembenahan manajemen dan pengawasan menjadi hal mutlak agar kepercayaan publik tidak semakin luntur. Dampak dari isu ini sangat luas, beberapa di antaranya :

  1. Citra BUMN Tercoreng. Publik mempertanyakan bagaimana perusahaan negara bisa berutang ke pinjol, sebuah praktik yang identik dengan individu yang kesulitan finansial, bukan korporasi.
  2. Kepercayaan Investor Menurun. Kredibilitas Indofarma sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) terganggu. Harga saham bisa anjlok, dan investor akan berpikir dua kali sebelum menanamkan modal.
  3. Pemerintah Perlu Evaluasi Holding BUMN. Perlu audit menyeluruh dan pembenahan tata kelola keuangan untuk mencegah hal serupa terjadi di BUMN lain.

Banyak pihak yang menyatangkan Dan mempertanyakan bagaimana Hal ini bisa terjadi, Berikut adalah beberapa alasan yang diduga menjadi penyebab Indofarma melakukan utang ke pinjaman online (pinjol), meskipun statusnya sebagai BUMN seharusnya memiliki akses pembiayaan yang lebih formal:

1. Kebutuhan Dana Cepat

Indofarma kemungkinan menghadapi tekanan keuangan yang sangat mendesak, seperti kebutuhan membayar vendor, operasional, atau utang jatuh tempo. Pinjol menjadi opsi karena bisa memberikan dana dengan cepat tanpa proses panjang seperti bank.

2. Terbatasnya Akses Kredit Resmi

Dengan laporan keuangan yang memburuk dan tingkat utang yang tinggi, kemungkinan besar Indofarma kesulitan mendapatkan pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan formal. Kreditur bisa menilai risiko gagal bayar terlalu tinggi.

3. Lemahnya Tata Kelola dan Pengawasan

Manajemen keuangan yang buruk atau tidak transparan membuka celah bagi pengambilan keputusan keuangan yang tidak lazim. Minimnya pengawasan dari holding (Bio Farma) juga memperparah situasi.

4. Upaya Menutup Lubang dengan Lubang

Ada indikasi bahwa dana dari pinjol digunakan untuk menutupi utang sebelumnya, sebuah skema yang berbahaya karena bisa menimbulkan utang yang makin menumpuk tanpa penyelesaian akar masalah.


5. Ketidaktahuan atau Kelalaian Manajerial

Meskipun terdengar janggal, ada kemungkinan sebagian pengambil keputusan tidak memahami sepenuhnya legalitas atau risiko dari penggunaan layanan pinjol. Terutama jika pinjol tersebut tidak terdaftar resmi di OJK.


Kondisi terkini, Indofarma dan anak usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM), dilaporkan mengalami kerugian signifikan akibat berbagai aktivitas yang berindikasi fraud. Salah satunya adalah penggunaan pinjaman online sebesar Rp1,26 miliar yang dilakukan bukan untuk kepentingan perusahaan, melainkan menggunakan nama pribadi karyawan. Selain itu, BPK menemukan indikasi kerugian lainnya, termasuk transaksi fiktif dan penempatan deposito atas nama pribadi di koperasi simpan pinjam  Akibat dari praktik-praktik tersebut, Indofarma mengalami kesulitan keuangan yang berdampak pada operasional perusahaan, termasuk keterlambatan pembayaran gaji karyawan sejak awal tahun.


Pemerintah melalui Kementerian BUMN menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap pengurus Indofarma yang terlibat dalam penyimpangan keuangan. Audit menyeluruh dan proses hukum sedang berlangsung untuk menindaklanjuti temuan BPK dan memastikan pertanggungjawaban atas kerugian yang terjadi .

Mengenal Kesenian Jaranan: Tarian Mistis Penuh Magis yang Masih Eksis di Era Modern

April 22, 2025 0 Comments

 


Kesenian tradisional Indonesia menyimpan banyak cerita dan pesona budaya yang luar biasa. Salah satunya adalah jaranan, sebuah tarian tradisional yang berasal dari Jawa dan memiliki nuansa mistis yang kuat. Meskipun zaman terus berkembang, kesenian jaranan tetap eksis dan menarik perhatian generasi muda. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang asal-usul, makna, serta pesona jaranan sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan.


Jaranan, juga dikenal dengan nama jaran kepang atau kuda lumping, adalah tarian tradisional yang menampilkan penari-penari yang menunggangi kuda buatan dari anyaman bambu. Tarian ini biasanya diiringi oleh musik gamelan dan sering disertai dengan atraksi mistis seperti kerasukan (trance) dan kekebalan tubuh. Jaranan dipercaya berasal dari tradisi prajurit Jawa di masa lampau. Tarian ini menjadi bentuk penghormatan terhadap keberanian dan semangat juang para prajurit. Di beberapa daerah seperti Kediri, Ponorogo, dan Banyuwangi, jaranan juga dijadikan bagian dari ritual adat dan pertunjukan spiritual. Setiap daerah memiliki versi jaranan yang berbeda, seperti:

  • Jaranan Buto (Banyuwangi): Penarinya mengenakan kostum menyerupai raksasa.
  • Jaranan Turonggo Yakso (Trenggalek): Memadukan gerakan tarian dengan pertunjukan seni bela diri.
  • Jathilan (Yogyakarta): Lebih menonjolkan aspek mistis dan kerasukan roh.


Dalam kesenian jaranan, terutama yang melibatkan atraksi mistis seperti kerasukan (trance), ada ritual khusus yang dilakukan sebelum pertunjukan dimulai. Ritual ini sangat penting untuk menjaga keselamatan para penari dan memastikan pertunjukan berjalan lancar. Ritual Khusus Sebelum Atraksi Jaranan, antara lain :


1. Persiapan Spiritual oleh Pawang

Ritual utama biasanya dipimpin oleh seorang pawang, yakni orang yang dianggap memiliki kemampuan spiritual untuk berkomunikasi dengan alam gaib. Pawang akan melakukan doa-doa khusus atau mantera untuk memohon perlindungan dan kelancaran acara.


2. Penyajian Sesaji

Sebelum pertunjukan dimulai, disiapkan sesaji atau sajen yang berisi aneka benda seperti: Kembang tujuh rupa, Kemenyan atau dupa, Air bunga, & Makanan seperti nasi tumpeng, jajanan pasar, kopi pahit, hingga rokok kretek. Sesaji ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau makhluk halus yang dipercaya hadir dalam pertunjukan.


3. Penyucian Tempat dan Alat

Area pertunjukan serta alat-alat seperti gamelan, kuda lumping, dan atribut lain biasanya disucikan dengan air kembang atau diperciki air doa agar bersih dari energi negatif.


4. Doa Bersama Sebelum Dimulai

Seluruh penari, pemain musik, dan kru pertunjukan biasanya ikut dalam doa bersama yang dipimpin pawang. Ini untuk menumbuhkan rasa tenang, khusyuk, dan membangun koneksi batin antar pemain.


5. Proses Pemanggilan Roh (Trance)

Setelah semua siap, pawang mulai melakukan pemanggilan roh agar penari bisa masuk dalam kondisi trance. Biasanya ditandai dengan perubahan perilaku penari seperti tubuh gemetar, mata kosong, atau menari dengan gerakan tak terkendali.


6. Pengawasan Ketat Saat Trance

Penari yang kerasukan akan diawasi ketat oleh pawang. Jika dianggap membahayakan, pawang akan melakukan ritual penenangan untuk menarik roh keluar dari tubuh penari.


Semua ritual ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan berdasarkan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Hal ini menunjukkan bahwa jaranan bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga sarat nilai spiritual dan budaya. Salah satu daya tarik utama jaranan adalah atraksi kerasukan. Saat penari memasuki kondisi trance, mereka bisa melakukan hal-hal yang di luar nalar manusia, seperti makan beling atau kebal terhadap senjata tajam. Walaupun demikian, semua ini dilakukan dalam pengawasan dan memiliki tata cara khusus agar tetap aman. Di tengah gempuran budaya pop dan hiburan modern, jaranan tetap bertahan. Banyak komunitas budaya yang kini memanfaatkan media sosial dan YouTube untuk menyebarluaskan pertunjukan mereka. Ini adalah cara cerdas untuk menarik minat generasi muda tanpa meninggalkan akar budaya. Beberapa alasan Jaranan Layak Dilestarikan adalah :

  • Mengandung nilai sejarah dan spiritual
  • Sarana edukasi budaya untuk generasi muda
  • Menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan leluhur
  • Meningkatkan potensi pariwisata budaya lokal





Monday, April 21, 2025

Perang Dagang China-AS: Bukan Sekadar Tarif, Tapi Siapa yang Menulis Masa Depan Dunia

April 21, 2025 0 Comments

 


Ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk menaikkan tarif atas ratusan miliar dolar produk China pada tahun 2018, dunia dibuat gempar. Media menyebutnya "perang dagang terbesar abad ini". Tapi sesungguhnya, di balik langkah-langkah ekonomi yang tampak teknokratis itu, tersimpan tujuan yang jauh lebih besar yakni memperebutkan masa depan dunia. Perang dagang antara China dan Amerika bukan hanya tentang angka. Ini tentang kekuatan, dominasi, dan narasi siapa yang akan memimpin tatanan dunia baru. Apakah itu negara liberal dengan ekonomi terbuka seperti Amerika, atau negara otoriter dengan kontrol sentral seperti China ?


Presiden Trump melihat bahwa Amerika Serikat sudah terlalu lama menjadi "korban" dalam sistem perdagangan global yang ia nilai tidak adil. Salah satu musuh utamanya adalah China, negara yang dalam dua dekade terakhir menjelma dari ekonomi berkembang menjadi pesaing superpower ekonomi. Trump menyoroti beberapa hal:

  1. Amerika mengimpor jauh lebih banyak dari China daripada sebaliknya. Artinya Amerika defisit perdagangan
  2. Amerika merasa terjadi pencurian teknologi. Dimana perusahaan Amerika kerap dipaksa menyerahkan teknologi demi bisa masuk pasar China.
  3. Adanya subsidi BUMN China, Amerika merasa persaingan tidak sehat karena perusahaan China didukung negara.
  4. Terdapat Manipulasi mata uang. China dituduh sengaja menurunkan nilai mata uangnya agar produk mereka tetap murah di pasar global.


Dengan dalih "America First", Trump memulai kebijakan keras terhadap China  dengan cara menaikkan tarif impor, melarang teknologi China (seperti Huawei dan TikTok), dan mengguncang pasar global. Sebenarnya Mudah untuk menyangka perang dagang ini hanya soal ekonomi. Namun jika kita melihat lebih dalam, ada tujuan-tujuan strategis yang menjadi fondasi konflik ini:


1. Mengurangi Ketergantungan pada China

Trump ingin agar pabrik-pabrik Amerika kembali berdiri di tanah Amerika. Ia ingin agar produk-produk strategis seperti chip semikonduktor, peralatan medis, dan bahan baku industri tidak lagi bergantung pada China. Pandemi COVID-19 memperkuat argumen ini.


2. Menekan China Agar Bermain Adil

Lewat tekanan tarif, Amerika ingin memaksa China untuk mengubah model ekonominya dengan tidak lagi memaksa transfer teknologi, lebih terbuka terhadap investasi asing, dan menghentikan praktik monopoli.


3. Menciptakan Tatanan Ekonomi Baru

Di era globalisasi, Amerika ingin menulis ulang aturan main perdagangan internasional. Tujuannya bukan cuma menyeimbangkan ekspor-impor, tapi memastikan tatanan ekonomi dunia tetap berpihak pada demokrasi dan keterbukaan pasar. Hal ini tentu saja membuat China tidak tinggal diam. Mereka juga membalas dengan tarif balasan terhadap produk-produk pertanian Amerika, menghentikan pembelian kedelai dan jagung, serta mengembangkan teknologi dalam negeri agar tak bergantung pada Amerika.


Saat ini China mulai mempercepat program "Made in China 2025", strategi besar untuk menguasai sektor teknologi tinggi seperti AI, robotik, dan energi bersih. Dunia menyaksikan bahwa perang ini tak hanya membuat dua negara saling menghukum, tapi juga saling memperkuat diri. Sulit menentukan siapa yang benar-benar menang. Kedua negara mengalami kerugian ekonomi. Perusahaan-perusahaan multinasional terkena dampak. Harga barang naik. Rantai pasok global terguncang.


Namun satu hal yang pasti adalah dunia berubah. Banyak negara mulai meninjau ulang ketergantungannya pada China, dan di sisi lain, China makin memperkuat kemampuannya berdiri sendiri. Amerika pun kini lebih berhati-hati dalam membuka diri terhadap teknologi asing. Walau Trump sudah lengser, jejak perang dagang masih terasa. Di era Biden, ketegangan tak mereda—hanya berubah strategi. Ini membuktikan bahwa perang dagang bukanlah konflik jangka pendek. Ia adalah bagian dari pertarungan jangka panjang: siapa yang akan memimpin abad ke-21?


China dan Amerika bukan hanya bertarung dalam tarif dan teknologi. Mereka bertarung dalam ideologi, narasi, dan masa depan dunia. Dan kita semua, baik sebagai negara kecil maupun individu biasa, berada di tengah panggung sejarah besar ini. Sebagai Informasi tambahan, Perang dagang antara Amerika Serikat dan China terjadi pada tahun 2018, dimulai saat Presiden Donald Trump secara resmi menaikkan tarif impor atas barang-barang dari China. Sebagai Garis waktu singkatnya:

  • Maret 2018: Trump mengumumkan tarif atas baja dan aluminium.
  • Juli 2018: Gelombang pertama tarif terhadap produk China senilai $34 miliar diberlakukan. China langsung membalas.
  • Sepanjang 2018–2019: Tarif saling balas terus berlangsung hingga mencakup ratusan miliar dolar produk.
  • Januari 2020: Kesepakatan dagang tahap pertama (Phase One Trade Deal) ditandatangani, namun tidak menyelesaikan masalah mendasar.

Jadi, tahun 2025 bukan waktu terjadinya, melainkan bisa jadi tahun kelanjutan dampak dan ketegangan yang tersisa. Pemerintahan setelah Trump (termasuk Joe Biden) tetap melanjutkan tekanan ekonomi terhadap China, namun dengan pendekatan berbeda.



Kontroversi Film Jumbo: Film Anak Karya Indonesia yang Dinilai Mengandung Unsur Tidak Mendidik?

April 21, 2025 0 Comments


Di tengah maraknya film asing yang mendominasi layar lebar, muncul sebuah karya animasi lokal yang menyita perhatian publik, yakni film Jumbo (2025). Film ini bukan hanya sebuah hiburan, melainkan bukti nyata bahwa anak bangsa mampu menciptakan tontonan berkualitas tinggi, baik dari segi visual, narasi, maupun pesan moral. Sebagai penulis blogger yang peduli pada dunia perfilman Indonesia, saya merasa perlu mengulas Jumbo secara lebih mendalam. Bukan hanya karena film ini berhasil menyentuh emosi penontonnya, tapi juga karena munculnya berbagai tanggapan pro dan kontra terhadap konten yang disajikan.


Melalui artikel ini, kita akan menelusuri alur cerita Jumbo, menggali pesan-pesan tersembunyi di balik petualangan Don, serta menyoroti kontroversi yang muncul di kalangan masyarakat. Apakah film ini benar-benar layak untuk anak-anak? Atau justru menyimpan hal-hal yang patut dikritisi?


Pertama-tama Mari kita ke Alur Cerita Film Jumbo (2025) “Petualangan Don dan Buku Dongeng Ajaib”


Don adalah anak laki-laki berusia 10 tahun yang tinggal di Kampung Seruni. Ia tumbuh sebagai anak yang cerdas, imajinatif, dan sangat menyukai dongeng. Setiap malam, ia membaca buku dongeng peninggalan orang tuanya yang sudah meninggal. Buku itu bukan sekadar hiburan, tapi juga menjadi penghubung emosional antara Don dan kenangan orang tuanya. Di kampung, akan diadakan pentas seni anak-anak. Don sangat ingin tampil dan membacakan dongeng dari bukunya. Sayangnya, kehadiran Don memicu rasa iri dari Atta, anak yang merasa selalu ingin menjadi pusat perhatian. Atta kemudian mencuri buku dongeng Don secara diam-diam.


Dalam pencarian buku itu, Don secara tak sengaja terseret ke dunia dongeng melalui sebuah portal ajaib. Di dunia itu, ia bertemu Meri, seorang anak perempuan misterius yang juga sedang mencari orang tuanya yang hilang. Meri adalah karakter dari dunia dongeng yang ternyata memiliki kaitan dengan cerita di buku Don. Disana Don dan Meri menghadapi banyak rintangan seperti hutan gelap, monster penjaga, dan teka-teki ajaib. Dalam perjalanan itu, Don belajar banyak hal, termasuk pentingnya keberanian, pengorbanan, dan saling percaya.


Setelah petualangan panjang, Don berhasil mendapatkan kembali bukunya dan pulang ke dunia nyata. Ia pun tampil di pentas seni, bukan hanya membacakan dongeng, tapi juga membagikan kisah petualangannya. Atta yang awalnya jahat pun mulai berubah, setelah melihat ketulusan Don. Film ini ditutup dengan adegan Don menatap langit malam sambil membuka halaman terakhir bukunya. Ia sadar bahwa meskipun orang tuanya telah tiada, kenangan dan pelajaran dari mereka akan selalu hidup dalam dirinya.


Meskipun film  "Jumbo" mendapat pujian karena visualnya yang memukau dan pesan moralnya, beberapa pihak mengkritik film ini karena dianggap menampilkan adegan perundungan yang dapat ditiru oleh anak-anak. Namun, menurut ku pribadi film ini justru bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang cara menghadapi perundungan dengan keberanian dan dukungan dari teman-teman. 


Film ini Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Studios. Film Jumbo ini melibatkan lebih dari 200 kreator Indonesia dalam proses pembuatannya selama hampir lima tahun. Film ini juga menjadi film animasi Indonesia pertama yang dirilis secara global di 17 negara. Berikut kesimpulan setelah menonton film Jumbo:


1. Pesan Moral yang Kuat. Dimana film ini menyampaikan pesan penting tentang persahabatan, keberanian, dan ketulusan hati. Don dan Meri menunjukkan bahwa kerja sama dan niat baik bisa mengatasi rintangan sebesar apa pun.

2. Visual dan Animasi Berkualitas. Sebagai karya anak bangsa, Jumbo menampilkan kualitas animasi yang membanggakan. Detail karakter dan latar tempat terasa hidup dan mendalam, sebanding dengan animasi luar negeri.

3. Edukatif, Tapi Perlu Pendampingan. Meski alur cerita film membawa nilai-nilai positif, film ini mengandung unsur konflik seperti pencurian dan perundungan yang mungkin menimbulkan pertanyaan pada anak-anak. Oleh karena itu, kehadiran orang tua saat menonton sangat penting untuk membantu menjelaskan konteks.

4. Bangga pada Karya Anak Negeri. Film Jumbo menjadi bukti bahwa Indonesia mampu memproduksi film animasi berkualitas internasional. Ini adalah loncatan besar bagi dunia perfilman anak di tanah air.

5. Layak Tonton, dengan Catatan. Film ini cocok untuk ditonton anak-anak dengan arahan atau diskusi setelahnya, agar mereka menangkap pesan yang tepat dan tidak hanya meniru aksi karakter yang negatif.


Dave Wang: Kembalinya Sang Legenda, Artis Taiwan yang Viral di Era Digital

April 21, 2025 0 Comments

 



Dalam dunia hiburan Asia, hanya sedikit nama yang mampu bertahan melintasi generasi, dan salah satunya adalah Dave Wang atau yang dikenal juga dengan nama Mandarin-nya, Wang Jie (王傑). Popularitasnya yang meledak di era 80-an dan 90-an kembali mencuat belakangan ini berkat media sosial dan video-video nostalgia yang beredar di platform seperti TikTok dan YouTube. Nama Dave Wang mendadak viral, menarik perhatian generasi baru yang penasaran akan suara serak nan penuh emosi dari pria yang pernah menjadi ikon musik Mandarin ini.


Dave Wang lahir pada 20 Oktober 1962 di Hong Kong, namun karier musiknya justru meroket di Taiwan. Ia merupakan penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan gaya musik balada rock yang melankolis dan lirik-lirik puitis yang menyayat hati. Suara seraknya yang khas membuatnya berbeda dari penyanyi lainnya di masanya. Lagu-lagunya menjadi anthem patah hati dan refleksi hidup bagi banyak orang di era 80-an dan 90-an.


Lagu-lagu andalannya seperti "Sebuah Permainan Sebuah Mimpi" dan "Apakah Aku Benar-Benar Tak Punya Apa-Apa" masih diputar hingga kini, terutama di kalangan penggemar musik klasik Mandarin. Bahkan, video konser lamanya kini banyak beredar ulang dengan subtitle dan komentar emosional dari para penggemar baru maupun lama. Kebangkitan popularitas Dave Wang bukanlah sesuatu yang direncanakan oleh sang artis sendiri. Sejak ia mundur dari dunia hiburan secara perlahan pada awal 2000-an, Dave Wang hidup lebih tertutup dan menjauh dari sorotan publik. Namun, berkat algoritma platform digital, karya-karyanya kembali muncul di linimasa jutaan orang.


Banyak video TikTok menampilkan cuplikan lirik lagunya yang menyentuh hati, bahkan beberapa di antaranya dijadikan latar video kenangan, perpisahan, atau kisah cinta tak sampai. Generasi muda yang belum pernah mendengar namanya pun dibuat penasaran. Apa yang membuat Dave Wang kembali viral?

  • Suara yang unik dan emosional: Di era musik digital yang serba autotune, suara alami Dave Wang yang serak dan penuh emosi justru menjadi sesuatu yang segar dan jujur.
  • Lirik yang menyentuh: Banyak lagu-lagunya membahas tentang cinta, kehilangan, dan pencarian jati diri—tema yang bersifat universal dan tetap relevan.
  • Nostalgia dan storytelling: Netizen gemar membagikan kembali kisah di balik lagu-lagunya, termasuk perjalanan hidup Dave Wang yang penuh liku.
  • Kehidupan Dave Wang bukanlah kisah glamor khas selebriti. Ia pernah menjalani masa kecil yang sulit, sempat tinggal di Amerika Serikat, dan bekerja serabutan sebelum akhirnya kembali ke Taiwan dan meniti karier musiknya. Namun, kesuksesan tak serta-merta membuat hidupnya mudah.


Dave pernah mengalami kejatuhan karena masalah dengan manajemen, perbedaan pandangan dalam industri musik, hingga masalah kesehatan yang memaksanya mundur dari panggung. Salah satu yang paling disoroti adalah penyakit pada pita suaranya, yang sempat mengancam karier menyanyinya. Banyak penggemar percaya bahwa luka dan pengalaman pahit inilah yang memberi kedalaman emosi pada setiap lagunya.


Pada tahun 2010-an, Dave Wang secara resmi menyatakan bahwa ia akan berhenti dari dunia hiburan. Dalam sebuah wawancara yang cukup emosional, ia mengatakan bahwa ia tidak lagi cocok dengan industri yang semakin mengedepankan popularitas dan sensasi daripada kualitas musik. Namun, meski ia memilih menjauh, pengaruhnya tetap terasa. Banyak penyanyi muda mengaku terinspirasi oleh gaya vokalnya. Bahkan beberapa produser musik menghidupkan kembali aransemen lagu-lagunya dalam format modern.


Di internet, komunitas penggemar Dave Wang kembali tumbuh dengan sangat aktif. Di platform seperti Reddit, Facebook, dan Weibo, para penggemar mendiskusikan lagu-lagu favorit mereka, membagikan foto-foto lama, bahkan menerjemahkan lirik-lirik lagu ke berbagai bahasa. Tak sedikit pula yang membuat kompilasi video tribute, mengedit ulang klip konser lamanya, atau membuat cover versi modern dari lagu-lagunya. Di YouTube, komentar dari orang-orang yang mengaku baru pertama kali mendengar namanya pun memenuhi kolom komentar, rata-rata menunjukkan kekaguman dan rasa haru.

Contohnya:

"Suara ini seperti menceritakan seluruh perjalanan hidupku dalam satu lagu."

"Bagaimana bisa aku baru mendengar penyanyi sehebat ini sekarang?"

Meski hingga kini belum ada tanda bahwa Dave Wang akan kembali ke dunia hiburan secara penuh, banyak penggemarnya berharap ia setidaknya tampil dalam satu konser nostalgia. Beberapa rumor menyebut bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk merilis ulang beberapa lagu dalam versi akustik, namun belum ada konfirmasi resmi.


Beberapa pengamat budaya pop Asia percaya bahwa jika Dave Wang memilih untuk tampil lagi, ia akan mendapat sambutan yang sangat besar, terutama dari generasi baru yang mengenalnya lewat media sosial. Dave Wang adalah bukti bahwa karya seni yang tulus dan emosional tak pernah lekang oleh waktu. Meski ia tidak aktif lagi di industri hiburan, lagu-lagunya tetap hidup di hati jutaan orang. Dalam era yang serba cepat ini, musiknya menjadi oase—pengingat bahwa perasaan manusia tetap sama, dulu, sekarang, dan nanti.


Kisah viral Dave Wang adalah cerita tentang kekuatan nostalgia, kejujuran dalam berkarya, dan betapa internet bisa membawa kembali nama-nama lama yang mungkin terlupakan namun tetap berarti. Jika kamu belum pernah mendengar suaranya, coba dengarkan lagunya yang berjudul "A Game, A Dream", dan biarkan dirimu terbawa ke dalam dunia penuh emosi yang dibangun oleh suara legendaris ini.

Sunday, April 20, 2025

Tangisan Terakhir Omayra Sánchez: Gadis Kecil yang Mengguncang Dunia dari Lumpur Vulkanik

April 20, 2025 0 Comments



Pada November 1985, dunia menyaksikan salah satu tragedi kemanusiaan paling memilukan yang pernah terekam kamera. Namanya adalah Omayra Sánchez, seorang gadis kecil berusia 13 tahun dari Armero, Kolombia. Ia menjadi simbol dari kepedihan, kelalaian, dan keberanian—semua dalam satu kisah yang mengguncang hati jutaan orang di seluruh dunia.

Tragedi bermula pada tanggal 13 November 1985, ketika Gunung Nevado del Ruiz, gunung berapi setinggi 5.321 meter yang terletak di Andes Kolombia, meletus setelah lebih dari 140 tahun "tertidur". Meskipun para ahli vulkanologi telah memperingatkan potensi letusan yang membahayakan, langkah-langkah evakuasi tidak dijalankan secara maksimal oleh pemerintah Kolombia. Letusan tersebut menyebabkan es dan salju di puncak gunung mencair secara masif, menciptakan lahar—campuran lumpur, batu, air, dan material vulkanik panas—yang meluncur ke lembah-lembah di bawahnya dengan kecepatan yang luar biasa. 


Salah satu kota yang hancur diterjang lahar adalah Armero, kota kecil tempat tinggal Omayra dan keluarganya. Di tengah malam yang gelap dan penuh kepanikan, ribuan orang tidak sempat melarikan diri. Lebih dari 23.000 orang meninggal dunia dalam bencana itu. Salah satunya adalah keluarga Omayra. Rumah mereka runtuh diterjang lahar, dan Omayra terjebak dalam reruntuhan rumahnya—lebih tepatnya, di antara puing-puing dapur dan dinding bata.

Yang tragis, tubuh Omayra tidak sepenuhnya terkubur. Hanya bagian bawah tubuhnya yang terjepit oleh balok semen dan puing-puing, sementara bagian atas tubuhnya masih muncul di permukaan lumpur. Ia terjebak dalam posisi duduk, air berlumpur mencapai leher, dan tidak ada cara mudah untuk membebaskannya.
Selama tiga hari penuh, Omayra bertahan hidup di tengah kondisi ekstrem. Para penyelamat dan wartawan berkumpul di sekitarnya, namun upaya penyelamatan terhambat oleh kurangnya alat berat dan peralatan medis. Menurut para penyelamat, satu-satunya cara untuk membebaskannya adalah dengan memotong kakinya, tetapi tidak ada dokter atau alat bedah steril di lokasi kejadian.


Yang membuat kisah Omayra sangat menyayat hati adalah ketenangannya dalam menghadapi kematian. Ia berbicara kepada para wartawan dengan suara lemah namun tenang. Ia menceritakan tentang keluarganya, tentang sekolah, dan tentang harapannya bisa kembali pulang. "Mama, jika kau mendengarku, doakan aku agar bisa kuat," ucapnya suatu ketika. Omayra bahkan sempat bernyanyi, tersenyum kepada para relawan, dan menerima makanan ringan yang diberikan kepadanya. Meski tubuhnya mulai bengkak karena infeksi dan air yang kotor, ia tetap memancarkan ketabahan yang tak tergambarkan.


Kematian Omayra menjadi sorotan dunia karena kehadiran seorang fotografer asal Prancis bernama Frank Fournier, yang berhasil mengabadikan momen-momen terakhir Omayra dalam sebuah foto hitam putih yang kemudian diberi judul "Omayra Sánchez". Foto itu menunjukkan wajah Omayra yang pucat dan lelah, matanya menatap lurus penuh harap dan kelelahan. Gambar ini memenangkan World Press Photo of the Year 1986, dan sekaligus memicu perdebatan serta kemarahan internasional atas kegagalan pemerintah Kolombia dalam menangani bencana.

Pada hari ketiga, tepatnya 15 November 1985, Omayra mengembuskan napas terakhir. Tubuhnya tidak kuat lagi menahan infeksi, hipotermia, dan kelelahan. Ia meninggal dengan damai, di tengah lumpur yang menelannya perlahan-lahan. Kematian Omayra tidak hanya menjadi berita; ia menjadi simbol. Simbol dari:

  • Kegagalan pemerintah dalam mengambil tindakan cepat dan efektif saat bencana alam terjadi.
  • Keberanian dan ketabahan seorang anak kecil menghadapi maut dengan tenang.
  • Kekuatan media dalam menggugah kesadaran dunia terhadap penderitaan manusia yang terlupakan.

Masyarakat dunia geram, menangis, dan terpukul. Banyak yang mempertanyakan mengapa seorang anak harus meregang nyawa dalam kondisi seperti itu di tengah dunia yang mengaku modern dan manusiawi.

Lebih dari tiga dekade telah berlalu, namun nama Omayra Sánchez masih hidup dalam ingatan kolektif. Di Kolombia, ia dikenang sebagai pahlawan kecil. Beberapa sekolah dan taman bermain bahkan dinamai sesuai dengan namanya. Kisahnya menjadi pelajaran penting dalam manajemen bencana, pentingnya kesiapan pemerintah, dan rasa empati terhadap sesama manusia. Kisah Omayra juga telah diangkat dalam berbagai dokumenter, puisi, dan buku. Ia mengajarkan bahwa bahkan dalam situasi paling mengerikan, harapan dan kemanusiaan bisa tetap bersinar.



RUU Kesehatan dan Zonasi Penjualan Rokok: Solusi atau Sekadar Regulasi?

April 20, 2025 0 Comments

 


Isu kesehatan masyarakat kembali menjadi sorotan nasional seiring dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan yang memuat berbagai pasal penting, salah satunya terkait zonasi penjualan rokok. Pemerintah dan DPR mengklaim aturan ini sebagai upaya melindungi generasi muda dari bahaya adiksi nikotin. Namun, di sisi lain, muncul pula pro dan kontra dari berbagai kalangan, mulai dari industri rokok, pelaku UMKM, hingga masyarakat umum. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan zonasi penjualan rokok dalam RUU Kesehatan? Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dan industri? Dan apakah kebijakan ini benar-benar efektif menekan angka perokok di Indonesia?


Zonasi penjualan rokok merupakan pembatasan wilayah atau area tertentu yang diizinkan untuk menjual produk tembakau. Dalam RUU Kesehatan yang sedang dibahas, pemerintah mengusulkan agar penjualan rokok hanya boleh dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan, dengan kriteria yang ketat. Ini berarti:

  • Rokok tidak boleh dijual di dekat sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, taman bermain, atau tempat umum lain yang rawan dikunjungi anak-anak.
  • Penjual harus memiliki izin khusus dan tidak boleh menampilkan produk rokok secara terbuka.
  • Pelanggaran terhadap aturan zonasi ini akan dikenakan sanksi administratif hingga pidana.


Salah satu alasan utama diberlakukannya zonasi penjualan rokok adalah meningkatnya jumlah perokok pemula di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi perokok usia 10–18 tahun naik dari 7,2% menjadi 9,1%. Fakta ini tentu mengkhawatirkan, mengingat nikotin dalam rokok sangat adiktif dan dapat merusak perkembangan otak pada remaja.


Dengan adanya zonasi, pemerintah berharap akses terhadap rokok akan semakin sulit, terutama bagi anak-anak dan remaja. Sehingga dalam jangka panjang, angka perokok pemula dapat ditekan dan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Meski tujuan zonasi terlihat mulia, implementasinya menimbulkan kekhawatiran besar, khususnya bagi pedagang kecil dan pelaku UMKM. Di Indonesia, rokok merupakan salah satu produk yang banyak dijual di warung dan toko kelontong. Bahkan, sebagian besar pedagang menggantungkan penghasilan harian mereka dari penjualan rokok.


Jika zonasi diberlakukan secara ketat, ribuan pedagang berisiko kehilangan sumber pendapatan mereka. Apalagi jika lokasi usaha mereka ternyata masuk dalam kawasan larangan zonasi. Menurut Asosiasi Pedagang Kecil Indonesia (APKINDO), kontribusi penjualan rokok terhadap pendapatan warung bisa mencapai 30–50%. Tanpa kompensasi atau strategi transisi yang jelas, kebijakan zonasi bisa menimbulkan gejolak ekonomi kecil-kecilan di tingkat masyarakat bawah.


Indonesia adalah salah satu negara dengan industri rokok terbesar di dunia. Industri ini menyerap jutaan tenaga kerja, dari petani tembakau, buruh pabrik, hingga distributor dan pengecer. Tidak heran jika setiap regulasi yang membatasi ruang gerak industri rokok selalu menimbulkan kontroversi. Pemerintah memang punya tugas untuk melindungi kesehatan masyarakat. Namun, di sisi lain, industri rokok juga merupakan penyumbang besar terhadap pendapatan negara melalui cukai. Pada tahun 2023, penerimaan negara dari cukai rokok diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 triliun.


Zonasi penjualan rokok dikhawatirkan akan memengaruhi distribusi produk secara signifikan, terutama bagi rokok legal. Ketika akses produk legal dibatasi, bukan tidak mungkin akan muncul pasar gelap atau rokok ilegal yang justru lebih sulit dikontrol. Beberapa negara telah menerapkan kebijakan serupa dengan berbagai tingkat keberhasilan. Misalnya:

  • Australia telah menerapkan pelarangan iklan, pembatasan tempat penjualan, dan kemasan polos untuk rokok. Hasilnya, prevalensi merokok di negara tersebut menurun drastis dalam dua dekade terakhir.
  • Singapura bahkan melarang penjualan rokok elektrik dan menerapkan zona bebas rokok yang luas, termasuk di dalam apartemen dan taman umum.
  • Filipina dan Thailand juga memiliki aturan ketat mengenai jarak penjualan rokok dari sekolah dan tempat ibadah.


Namun, penting dicatat bahwa efektivitas kebijakan zonasi sangat tergantung pada penegakan hukum dan kesadaran masyarakat. Tanpa pengawasan yang baik, kebijakan ini hanya akan menjadi aturan di atas kertas. Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam menerapkan zonasi penjualan rokok, antara lain:

  • Luasnya Wilayah dan Padatnya Penduduk : Sulit untuk memetakan dan mengawasi seluruh area yang masuk dalam zona larangan penjualan, terutama di daerah padat penduduk.
  • Kurangnya Tenaga Pengawas : Petugas pengawasan dari dinas kesehatan atau satpol PP seringkali kewalahan dalam mengawasi regulasi lain, apalagi ditambah tugas baru untuk mengawasi zonasi penjualan rokok.
  • Ketimpangan Informasi : Tidak semua pedagang memahami aturan baru ini, terutama di daerah pelosok yang akses terhadap informasi masih terbatas.
  • Penolakan dari Komunitas : Sebagian masyarakat masih menganggap merokok adalah hak individu, sehingga ada kemungkinan timbul resistensi terhadap pembatasan akses.


Zonasi bisa menjadi langkah awal yang baik, tetapi tidak cukup hanya dengan membatasi tempat penjualan. Edukasi yang berkelanjutan tentang bahaya merokok dan promosi gaya hidup sehat harus terus digalakkan. Pemerintah juga bisa:

  • Memberikan insentif atau kompensasi kepada pedagang kecil yang terkena dampak.
  • Memfasilitasi alih usaha bagi warung-warung yang selama ini bergantung pada penjualan rokok.
  • Menyediakan pelatihan keterampilan baru agar masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi.
  • Mengintegrasikan kebijakan zonasi ini dengan program peningkatan kesejahteraan masyarakat di sektor informal.
  • RUU Kesehatan dengan pasal zonasi penjualan rokok menunjukkan bahwa pemerintah serius ingin menekan angka perokok, terutama pada kalangan usia muda. Namun, kebijakan ini harus diiringi dengan pendekatan yang holistik dan manusiawi.


Tanpa sosialisasi yang masif, dukungan ekonomi untuk pedagang kecil, serta penegakan hukum yang adil, kebijakan zonasi berisiko menimbulkan masalah baru. Dalam jangka panjang, sukses atau tidaknya kebijakan ini akan sangat ditentukan oleh seberapa siap pemerintah dan masyarakat menjalani transisi menuju pola hidup yang lebih sehat.