Kamis, 04 Juli 2024

APAKAH KAMU TERMASUK "SANDWICH GENERATION" ?



    "Sandwich generation" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang, biasanya berusia 30 - 50 tahun, yang berada di tengah-tengah tanggung jawab merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia sekaligus merawat anak-anak mereka sendiri. Istilah sandwich generation digunakan karena menggambarkan bagaimana orang-orang dalam kelompok ini terjepit di antara dua lapisan tanggung jawab yang berat, mirip dengan isian di antara dua potong roti dalam sandwich. Mereka berada di posisi tengah, harus menangani tuntutan dari dua generasi yang berbeda. Dimana orang tua yang menua dan membutuhkan perawatan serta anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dan dukungan.

    Individu dalam sandwich generation sering merasa bahwa waktu, energi, dan sumber daya mereka terbatas karena harus dibagi di antara kebutuhan dua generasi. Selain tanggung jawab fisik, mereka juga mengalami tekanan emosional dan finansial yang besar, mirip dengan bagaimana isian sandwich mungkin tertekan di antara dua potong roti. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan penyebab terjadinya fenomena "sandwich generation" ini :

  1. Penurunan tingkat kelahiran dan peningkatan harapan hidup menyebabkan populasi lansia meningkat. Ini berarti lebih banyak orang yang memerlukan perawatan jangka panjang.
  2. Banyaknya keluarga modern yang tidak lagi memiliki tiga generasi tinggal dalam satu rumah. Sebagai hasilnya, tanggung jawab merawat orang tua sering jatuh pada generasi anak-anak.
  3. Biaya hidup yang terus meningkat, termasuk biaya kesehatan dan perawatan lansia, membuat tekanan finansial pada generasi "sandwich".
  4. Perubahan dalam peran gender telah menyebabkan lebih banyak wanita berkarir, namun seringkali juga tetap bertanggung jawab sebagai pengasuh utama dalam keluarga, termasuk orang tua dan anak-anak.
  5. Kemajuan teknologi kesehatan telah membuat orang hidup lebih lama, sehingga menghadirkan biaya yang lebih besar untuk perawatan kesehatan jangka panjang.
  6. Krisis ekonomi dapat memperburuk situasi dengan membatasi sumber daya finansial yang tersedia untuk keluarga.

    Semua faktor ini bersama-sama menyebabkan generasi "sandwich" menghadapi tantangan yang unik dan kompleks dalam merawat baik orang tua mereka yang sudah tua maupun anak-anak mereka. Namun hal ini dapat dihindari dengan beberapa strategi sebagai pertimbangan :

  1. Mulailah merencanakan keuangan Anda sejak dini. Buatlah tabungan darurat dan rencanakan investasi untuk masa depan, termasuk perawatan orang tua.
  2. Dapatkan asuransi kesehatan yang komprehensif untuk melindungi diri dan keluarga dari biaya perawatan yang tidak terduga.
  3. Jika memungkinkan, bicarakan dengan pasangan atau keluarga lainnya untuk mendukung satu sama lain dalam merawat anggota keluarga yang membutuhkan.
  4. Bangun jaringan dukungan dengan orang-orang terdekat, seperti teman, tetangga, atau keluarga yang dapat membantu ketika Anda membutuhkan istirahat atau bantuan.
  5. Bicarakan dengan anggota keluarga tentang harapan dan tanggung jawab dalam merawat orang tua, sehingga tidak terjadi kebingungan atau kesalahpahaman.
  6. Jangan lupakan diri sendiri. Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, menjaga kesehatan fisik dan mental Anda agar tetap kuat dalam menghadapi tantangan.
  7. Diskusikan dengan orang tua Anda tentang rencana perawatan jangka panjang, seperti asuransi perawatan jangka panjang atau rencana perawatan rumah.
  8. Pelajari lebih lanjut tentang solusi dan layanan yang tersedia untuk membantu perawatan lansia, termasuk program pemerintah dan organisasi non-profit.

    Dengan merencanakan secara matang dan memiliki dukungan yang tepat, Anda dapat mengelola tanggung jawab merawat keluarga tanpa terjebak dalam tekanan yang berlebihan dari sandwich generation.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar